Cari Blog Ini

Selasa, 17 Juli 2018

Pengertian, fungsi, dan jenis ideologi (PDF)


IDEOLOGI
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani. Kata ideologi terdiri atas dua kata, yakni idea dan logi. Idea memiliki arti melihat (idean), serta logi yang berasal dari kata logos memiliki arti pengetahuan ataupun teori.  Jadi, bisa diartikan bahwa ideologi ialah hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan ataupun teori. Ideologi bisa juga diartikan sebagai sebuah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan guna menjamin kelangsungan hidup.
1.      Fungsi idelogi
Fungsi ideologi menurut beberapa pakar di bidangnya:
1.     Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986)
2.     Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers) dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)
3.     Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)

2.      Jenis-jenis ideologi
a.       Liberalisme
suatu paham yang menghendaki adanya suatu kebebasan individu dalam segala bidang kehidupan, baik bidang politik, ekonomi maupun agama. Titik pusat kehidupan ini adalah individu.
b.      Kapitalisme
Max Webber mendefinisikan kapitalisme sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasan. 
c.       Imperialisme
imperialism adalah nafsu suatu bangsa mendapatkan koloni-koloni karena dorongan idealism. 
d.      Kominusme
mengutamakan kebersamaan individu. Hak pribadi tidak diakui. Prinsip utama adalah meterialisme yang menyangkal adanya jiwa rohani dan Tuhan. Biasanya cirinya adanya satu partai, tidak ada golongan dalam masyarakat. Bersifat otoriter dan monopoli.
e.       Sosialisme
menganggap bahwa manusia adalah makhluk kreatif, sehingga untuk mencapai kebahagiaan harus melalui kerjasama. Hak milik untuk pribadi dibatasi. Agama harus mendorong keberamaan. Peran Negara untuk pemerataan keadilan.
f.       Fasisme
adalah pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh suatu kediktaktoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris dan imperialis
g.      Nasionalisme
Tidak membedakan ras, suku bangsa mementingkan persatuan diatas individu.

3.      Jenis norma
a.       Norma Agama : suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suartu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya.
b.      Norma kesusilaan : norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Aturan hidup tentang perilaku baik dan buruk berddasarkan kebenara dan keadilan.
c.       Norma kesopanan : norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Menghubungkan manusia terhadap manusia di sekitarnya.
d.      Norma kebiasaan (habit) : merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
e.       Norma hukum :  peraturan yang dibuat oleh penguasa Negara/lembaga adat. Bersifat memaksa dan mengikat.
4.      Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup
No.
Ideologi terbuka
Ideologi tertutup
1.
Sistem pemikiran yang terbuka
Sistem pemikiran yang tertutup
2.
Nilai-nilai diambil dari kekayaan rohani, oral, dan budaya masyarakat itu sendiri.
Mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakat.
3.
Dasar pembentukan hasil musyawarah dan keseakatan dari masyarakat sendiri.
Dasar pembentukan adalah cita-cita atau keyakinan ideolgis perorangan atau satu kelompok orang.
4.
Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat.
Diciptakan oleh negara dalam hal ini penguasa negara.
5.
Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat.
Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya.
6.
Isinya tidak bersifat operasional. 
Isinya terdiri dari tuntutan-tuintutan kongkrit yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat
7.
Milik seluruh rakyat sekaligus menjiwai ke dalam kepribadian masyarakat
Loyalitas ideologi yang kaku
8.
Bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman.

Ketaatan yang mutlak, kadang bahkan menggunakan kekuatan dan kekuasaan


Download PDF


Tidak ada komentar:

Posting Komentar