IDEOLOGI
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani. Kata ideologi
terdiri atas dua kata, yakni idea dan logi. Idea
memiliki arti melihat (idean), serta logi yang berasal dari kata logos memiliki arti pengetahuan
ataupun teori. Jadi, bisa
diartikan bahwa ideologi ialah hasil penemuan dalam pikiran yang berupa
pengetahuan ataupun teori. Ideologi bisa juga diartikan sebagai sebuah kumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah
tujuan guna menjamin kelangsungan hidup.
1. Fungsi idelogi
Fungsi
ideologi menurut beberapa pakar di bidangnya:
1. Sebagai
sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual.
(Cahyono, 1986)
2. Sebagai
jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers)
dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)
3. Sebagai
kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat,
dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
2. Jenis-jenis ideologi
a. Liberalisme
suatu paham yang menghendaki adanya suatu kebebasan individu
dalam segala bidang kehidupan, baik bidang politik, ekonomi maupun agama. Titik
pusat kehidupan ini adalah individu.
b. Kapitalisme
Max Webber mendefinisikan
kapitalisme sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan
dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasan.
c. Imperialisme
imperialism adalah
nafsu suatu bangsa mendapatkan koloni-koloni karena dorongan idealism.
d. Kominusme
mengutamakan kebersamaan individu. Hak
pribadi tidak diakui. Prinsip utama adalah meterialisme yang menyangkal adanya
jiwa rohani dan Tuhan. Biasanya cirinya adanya satu partai, tidak ada golongan
dalam masyarakat. Bersifat otoriter dan monopoli.
e. Sosialisme
menganggap bahwa manusia adalah makhluk
kreatif, sehingga untuk mencapai kebahagiaan harus melalui kerjasama. Hak milik
untuk pribadi dibatasi. Agama harus mendorong keberamaan. Peran Negara untuk
pemerataan keadilan.
f. Fasisme
adalah pengorganisasian
pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh suatu kediktaktoran partai
tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris dan imperialis
g. Nasionalisme
Tidak membedakan ras, suku bangsa mementingkan persatuan
diatas individu.
3. Jenis norma
a. Norma
Agama : suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suartu agama. Norma ini
bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya.
b. Norma
kesusilaan : norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Aturan hidup
tentang perilaku baik dan buruk berddasarkan kebenara dan keadilan.
c. Norma
kesopanan : norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di
masyarakat. Menghubungkan manusia terhadap manusia di sekitarnya.
d. Norma
kebiasaan (habit) : merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
e. Norma
hukum : peraturan yang dibuat oleh
penguasa Negara/lembaga adat. Bersifat memaksa dan mengikat.
4. Perbedaan ideologi terbuka dan
ideologi tertutup
No.
|
Ideologi terbuka
|
Ideologi tertutup
|
1.
|
Sistem pemikiran
yang terbuka
|
Sistem pemikiran
yang tertutup
|
2.
|
Nilai-nilai
diambil dari kekayaan rohani, oral, dan budaya masyarakat itu sendiri.
|
Mengambil nilai-nilai
ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan
pemikiran masyarakat.
|
3.
|
Dasar pembentukan
hasil musyawarah dan keseakatan dari masyarakat sendiri.
|
Dasar pembentukan
adalah cita-cita atau keyakinan ideolgis perorangan atau satu kelompok orang.
|
4.
|
Tidak diciptakan
oleh negara, melainkan oleh masyarakat.
|
Diciptakan oleh
negara dalam hal ini penguasa negara.
|
5.
|
Tidak hanya
dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat.
|
Pada
hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk
melanggengkan kekuasaannya.
|
6.
|
Isinya tidak
bersifat operasional.
|
Isinya terdiri
dari tuntutan-tuintutan kongkrit yang wajib ditaati oleh seluruh warga
masyarakat
|
7.
|
Milik seluruh
rakyat sekaligus menjiwai ke dalam kepribadian masyarakat
|
Loyalitas
ideologi yang kaku
|
8.
|
Bersifat
aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan
perkembangan zaman.
|
Ketaatan
yang mutlak, kadang bahkan menggunakan kekuatan dan kekuasaan
|
Download PDF